Pentingnya Workshop Kehumasan Kemendagri 2018

By Admin

nusakini.com--Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) melaksanakan kegiatan Workshop Kehumasan 2018. Acara tersebut dibuka langsung oleh Staf Ahli Menteri Dalam Negeri Bidang Hukum dan Kesatuan Bangsa, Didik Suprayitno di Balai Pertemuan Kemendagri, Wisma Tenang Kemendagri, Bogor, Jawa Barat (Jabar), Jumat (2/2). 

“Workshop Kehumasan ini sangat penting. Kegiatan ini upaya meningkatkan sumber daya manusia (SDM) dalam bidang kehumasan, khususnya untuk memahami ilmu jurnalistik secara maksimal,” kata Didik saat membuka Workshop Kehumasan mewakili Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Jenderal Kemendagri, Hadi Prabowo. 

Menurutnya, setiap komponen di Kemendagri sepatutnya dapat membuat siaran pers tentang kinerja masing-masing. Hal ini sejalan dengan pesan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo. “Dikatakan Pak Menteri, tiap komponen harus punya humas, sehingga yang dikerjakan diketahui publik,” ujarnya. 

Didik yang pernah menjabat Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) Kemendagri menambahkan, menjadi sia-sia apabila kinerja Kemendagri tidak disampaikan kepada khalayak umum. “Publik bisa tidak tahu yang kita kerjakan. Karenanya kita harus menulis, apakah siaran pers untuk media cetak atau online. Gambar atau foto itu juga berarti sekali. Satu gambar bisa 1000 makna,” imbuhnya. 

Dia menuturkan, kegiatan berupa workshop perlu didorong untuk diadakan secara rutin. “Ini penting supaya humas pemerintah menjadi kuat. Melalui workshop ini, SDM bidang kehumasan diharapkan bisa memahami ilmu jurnalistik dengan maksimal,” tuturnya. 

Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Humas Kemendagri, Maddarameng mengungkapkan, Workshop Kehumasan diselenggarakan pada 2-4 Februari 2018. “Jumlah peserta sekitar 70-80 orang dari komponen di Kemendagri,” ungkap Maddaremeng mewakili Kapuspen Arief M Edie. 

Pada 2017, kegiatan serupa telah dilaksanakan. Namun, masih belum cukup memadai dari segi kesiapan materi. Berbeda dengan kali ini. “Sekarang ada modul penulisan dan fotografi. Ada empat narasumber dari praktisi jurnalistik dan empat asisten narasumber,” ujarnya. 

Dijelaskan, teknik pengajaran lebih banyak kepada praktik penulisan. Sedangkan, pemaparan teori hanya sedikit. “Materi teori tidak lama, praktiknya yang lama. Langsung ada penilaian dan didampingi asisten narasumber 

Ditambahkan, pada 2019, materi akan ditambah. Misalnya, teknik pembuatan desain serta video grafis. “Segala hal berkaitan dengan media sosial juga kita latihkan tahun depan tahun depan. Tahun ini ada tapi hanya secara umum,” tandasnya.(p/ab)